Thursday, February 3, 2011

Usaha Bagi Hasil Peternakan Sapi Bali

Peluang Investasi Ini Sudah Ditutup

Nilai investasi per ekor sapi Bali betina dewasa siap kawin atau bunting Rp8 juta

Pola investasi: perorangan dan gotong royong

Investasi perorangan: satu orang investor menyediakan dana Rp8 juta untuk pembelian satu ekor sapi Bali betina siap kawin atau sudah bunting.

Investasi gotong royong: beberapa orang investor secara bersama-sama menyediakan dana sesuai kemampuannya sehingga tercapai jumlah Rp8 juta untuk pembelian seekor sapi Bali betina siap kawin atau yang sudah bunting.

Investasi minimum per orang Rp2 juta.

Jangka waktu investasi 3 tahun.

Jatah bagi hasil: 50% bersih untuk investor, 50% kotor (dipotong biaya pembangunan kandang dan penyediaan peralatannya, penyediaan pakan harian, pemeliharaan kesehatan, dan pengobatan) untuk peternak.

Jatah bagi hasil 50% untuk investor ini adalah 50% dari hasil penjualan, bukan 50% dari keuntungan. Ingat, 50% dari penjualan lebih besar daripada 50% dari keuntungan karena keuntungan = nilai penjualan dikurangi biaya produksi.

Dalam kerja sama usaha bagi hasil peternakan sapi Bali ini biaya produksi sepenuhnya ditanggung peternak.

Satu tahap penawaran investasi terdiri dari lima ekor sapi Bali betina siap kawin atau bunting.

Jadi, penawaran untuk setiap tahap penawaran investasi akan ditutup kalau nilai investasi yang diperlukan sudah mencapai Rp40 juta (5 x Rp8 juta).

Tahap penawaran selanjutnya akan diumumkan secara berkala di blog ini.

Peternakan direncanakan berlokasi di desa Batu Ampar, Kedurang, Bengkulu Selatan.

Setelah peternakan sapi Bali ini berjalan dan menghasilkan, sebagian jatah bagi hasil untuk peternak akan digunakan untuk membeli sepasang kambing Kacang yang akan diserahkan kepada keluarga miskin di sekitar peternakan.

Dengan kata lain, dana yang akan digunakan untuk program pemberian bantuan produktif kepada keluarga miskin tidak diambil dari jatah bagi hasil untuk investor.

Jadi, jatah bagi hasil untuk investor tetap utuh 50% dari hasil penjualan sapi Bali (bukan 50% dari keuntungan penjualan sapi Bali) tanpa potongan apa pun.

Seluruh biaya produksi dan dana program bantuan produktif bagi keluarga miskin ditanggung peternak.

Namun demikian, dalam hal ini investor jelas memainkan peran dan memberikan andil besar berupa dukungan dan bantuan tak langsung bagi terlaksananya program bantuan produktif bagi keluarga miskin ini.

Agar keluarga miskin yang diberi bantuan benar-benar memelihara kambing yang diserahkan dan tidak segera menjualnya, bantuan ini dikemas dalam bentuk usaha bagi hasil peternakan kambing antara peternak dan keluarga miskin.

Peternakan direncanakan berlokasi di lahan milik sendiri di desa Batu Ampar, Kedurang, Bengkulu Selatan.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Pages